Sabang, 29/7/2021
Wakil Ketua Mahkamah Syar`iyah Sabang Muhammad Syarifudin Amin, S.HI, bersama unsur Forkompimda Kota Sabang hadir dalam acara peringatan Hari Anak Nasional Aceh tahun 2021 secara daring, di ruang aula BAPPEDA Kota Sabang Kamis (29/7/2021).
Dalam kegiatan HAN tahun ini di aceh mengusung tema “Anak Terlindungi, Aceh Maju’ ditengah “Pandemi covid-19 masih berlangsung, tetap sabar dan selalu patuhi protokol kesehatan, anak-anak telah merasakan bagaimana dampak dari Pandemi ini, anak-anak di berbagai tempat dibelahan dunia, di Indonesia dan termasuk di Aceh khususnya pasti sangat merindukan suasana normal dengan penuh keceriaan, karena dunia anak adalah dunia bermaian yang aman tanpa wabah dan teror dari prilaku kriminal di sekitar lngkungan mereka berada. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain kecuali mari kita patuhi dan memberikan keteladanan kepada anak-anak kita untuk tetap mematuhi protokol kesehatan bersama kita berusaha dan berdo’a agar pandemi segera berlalu dan kita bisa kembali beraktivitas seperti dulu lagi.
Kepala dinas PPPA ibu Nevi Ariyani, SE ikut hadir dalam mendampingi Gubernur Aceh dalam penyampaiannya mengatakan, mari kita lindungi anak untuk kemajuan Aceh. Kemajuan tekhnonogi tidak mungkin kita hambat, penggunaan Gadget sudah menjadi sangat spesial dalam kehidupan kita hari ini. Kita temani anak-anak kita dalam bermain Handphone, beri mereka wawasan dan pandangan dan keagamaan sehingga mereka bisa menggunakan tekhnologi sebagai alat untuk meningkatkan potensi diri dan kemajuan Aceh dan bangsa Indonesia pada umumnya. Anak-anak aceh harus mampu berkompetisi dan menjadi yang terdepan dalam berbagai kompetisi baik pendidikan dan kebudayaan.
Pada kesempatan HAN Aceh di kota Sabang ikut ditanda tangani Piagam GEmPA sebagai sebuah gerakan massal perlindungan terhadap anak. Dimana ini sebagai sebuah gerakan yang berkomitmen untuk mempromosikan, melindungi dan memenuhi hak-hak anak melalui GEmPa untuk melahirkan generasi emas di kota Sabang yang cerdas dan berakhal mulia. Bukankan jika tidak cerdas masih bisa kita belajar, namun kehilangan akhlak akan membuat manusia kehilangan peradaban dan tidak punya masa depan.
“Mari jadikan peringatan Hari Anak Nasional Aceh tahun ini sebagai momentum dan sarana pengingat bagi semua pihak terhadap pentingnya memenuhi 4 hak dasar anak, yaitu hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang hak untuk dilindungi dan hak untuk partisipasi, demi mendukung pertumbuhan optimal anak selaku generasi penerus bangsa,”
Wakil Ketua Mahkamah Syar`iyah Sabang ikut menandatangani Piagam GEmPA dan sangat mendukung dengan tema kegiatan ini mengingat angka kekerasan terhadap meningkat di aceh, untuk itu mari kita bangun zona aman dan nyaman kepada anak-anak Aceh. Sebagai generasi emas Indonesia. (FR)