Sabang, 5/10/2021
Mutasi dan Profesi jabatan dalam dunia kerja adalah sesutu hal yang harus terjadi, namun bukanlah sesuatu yag harus ditunggu tanpa aksi. kita melakukan sesuatu bukan untuk bertukar posisi atau untuk mendapatkan posisi. Namun tidak ada kerja yang sia-sia semuanya pasti akan bernilai dari berbagai sudut dan kacamata yang berbeda. Karena hidup itu adalah sebuah nilai oleh karena itu diri kitalah yang akan membangun kualitas kita sendiri.
Rabu (29 September 2021) adalah hari pelantikan pimpinan kepaniteraan yang baru, hari yang berbahagia bagi bapak Hermansyah, SH, dimana beliau pada hari ini dilantik menjadi Panitera menggantikan Fauzan, SH, MH yang bergeser menjadi Panitera di MS kelas II Lhoksukon. Saudara telah mengabdi di MS Sabang selama sepuluh tahun di mulai dengan pengankatan sebagai Panitera Pengganti sampai terakhir menjabat sebagai panitera Muda Jinayat.
Dalam arahannya Ketua MS Sabang Yunanto, S.Hi, MH mengucapkan panitera adalah jabatan seorang leader, jabatan yang strategis untuk menjadikan Mahkamah Syar`iyah berwibawa dan penuh kharisma. Karena dari kepaniteraanlah administrasi perkara dan pelayanan Prima akan lahir. Ketua Mengutip kata-kata spidermen “dari jabatan yang besar lahirlah tanggung jawab yang besar’ menjadi seorang pemimpin iti harus memasang telinga lebar-lebar dan telinga juga harus tipis. Ini artinya anda sebagai seorang pemimpin harus terbuka dengan masukan dan keinginan dan saran dari bawah serta tidak boleh anti terhadap kritik. Menjadi pemimpin berarti kita akan dipantau oleh banyak orang, dan itu akan melahirkan pemikiran pro dan pro dan kontra, karena kita tak kan bisa menilai diri kita sendiri. Napoleon Bonaparte mengatakan “jika kucing memimpin seribu singa maka singa-singa tersebut akan menjadi kucing, sementara seekor singa memimpin ribuan kucing maka kucing-kucing itu akan tampil layaknya singa-singa. Sehingga Panitera yang baru sangat menentukan bagaimana tampilan bawahannya, karena efektifitas dalam perbuatan bukan dalam kata-kata.
Ketua menyampaikan bahwa “positifkan yang negatif” liatlah bagaimana seorang ibu yang mebesarkan seorang ilmuwan dunia Thomas Alfa Edison, Seorang anak yang di vonis gagal dan tidak mampu disekolah, namun karena kebesaran dan buah cinta ibunya yang mengatakan wahai anakku kau sangat pinter dan disekolah itu kau sudah tak cocok belajar disana, maka hari ini kita belajar bersama ibu. Kemampuan seorang ibu inilah yang bisa mempositifkan yang negatif membuat Thomas Alfa Edison terkenal sampai akhir zaman.
Itulah bebarapa pesan yang disampaikan ketua untuk panitera baru, semangat baru yang akan melahirkan energi baru kepada kita semua. Selamat bekerja dan berkarya. Demikian. (FR)