Sabang, 20 Maret 2024
Kegiatan di Mahkamah Syar`iyah Sabang kali ini berhubungan dengan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah melakukan Public Campaign dengan membagikan Takjil di depan gedung kantor MS Sabang. Mahkamah Syari`ah Sabang sangat gigih dalam meningkatkan kualitas pelayanan Pada bulan Ramdahan 1445 H, melaksanakan Public Campaign atau kampanye tentang pengendalian Gratifikasi kepada masyarakat pengguna jalan yang dilaksanakan didepan kantor Mahkamah Syar`iyah Sabang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB sampai dengan menjelang buka puasa, sambil membagikan makanan berbuka kita menyampaikan bahwa awasi kami, ingatkan kami untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel serta mengharapkan kepada masyarakat untuk pro aktif memberikan masukan dan kritikan serta mendukung kegiatan pembangunan Zona Integritas di Mahkamah Syar`iyah Sabang menuju WBK/WBBM serta tata kelola pemerintahan yang bebas dari korupsi. Sosialisasi ekternal kali ini melibatkan keluarga besar Mahkamah Syar`iyah Sabang, sehingga sentuhan dari kampanye ini diharapkan bisa membangun kekuatan internal dan eksternal sekaligus dalam usahan pelayanan tanpa diskirminasi serta melawan berbagai macam pungutan liar. Kita tidak bisa bicara oknum yang melakukannya kalau kita tidak melakukan usaha pembangunan karakter yang siap melawan korupsi itu sendiri.
Dengan adanya Public Campaign ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pegawai serta masyarakat bahwasannya dalam pelayanan publik untuk dihindarkan kegiatan-kegiatan ataupun perilaku yang dapat melanggar kode etik sebagai ASN seperti menerima gratifikasi,pungutan liar dan diskriminasi dalam pemberian layanan. Himbauan ini apabila ada pegawai Mahkamah Syar`iyah Sabang yang melakukan hal yang menyimpang dan bertentangan dengan ketentuan jangan ragu untuk melaporkan pada kanal pengaduan resmi MS Sabang. Bersama kita bisa melawan musuh bangsa yang bernama korupsi ini dan terus melanjutkan program-program kerja yang mengedepankan integritas tinggi. Selain untuk perbaikan pelayanan, diharapkan kegiatan semacam ini bisa memberikan kesadaran pada masyarakat umum tentang budaya kerja yang anti korupsi. Demikian (WO)
